Minggu, 10 April 2011

Jilbab isn't my Fashion



Era modernisme menciptakan berbagai produk-produk modern, segalanya terlihat gaya, nge-trend, dan tentunya sangat berharga dengan mode dan trend-trend yang kian menggila setiap detiknya. Salah satu produk mode yang juga tak kalah heboh dan booming adalah selendang atau kerudung penutup kepala yang kita kenal dengan sebutan JILBAB. Saat ini tentunya setiap orang mengetahui bahwa jilbab memiliki fungsi yang sakral dalam penggunaannya. Tak ada orang yang tak mengetahui jilbab sehingga sekarang pun jilbab sangat digandrungi oleh kaum hawa baik dari kalangan para ibu hingga anak-anak remaja putri juga tak luput dari nge-boom nya si Jilbab. Mereka semua berbondong-bondong untuk mengenakan jilbab sebagai busana yang dapat dikenakan sehari-hari agar terlihat modis dan fashionable.
Namun jika dilihat secara sepintas ternyata modernisme tetap memberikan ruang bagi para muslimah untuk berada dalam posisi yang tepat, yakni mengenakan jilbab guna menutupi aurat sebagaimana yang diterangkan dalam Q.S Al-Ahzab:59 . Dengan kehadiran trend jilbab ini maka tidak diragukan lagi akan semakin banyak para wanita yang akan menutupi bagian dari auratnya dan hal tersebut juga menjadi salah satu dari cara berpakaian yang baik dalam pergaulan sehari-hari. Tapi apakah hal tersebut sudah sesuai dengan referensi dari Q.S Al-Ahzab:59  yang menyatakan bahwa setiap wanita haruslah menjulurkan jilbabnya hingga menutupi bagian dada. Hal itu tentunya memberikan jawaban yang berbeda bagi setiap individu muslimah, jika ia sudah merasa cara berpakaiannya telah sesuai dengan yang diperintahkan tentu hal di atas tidak harus dipertanyakan.
Pada kenyataannya setiap individu muslimah dapat merasakan bahwa kesadaran untuk mengenakan jilbab seakan muncul hanya karena banyaknya para modiste yang beranggapan jilbab menambah keanggunan sehingga banyak diantara mereka yang berbondong-bondong untuk menjadikan jilbab sebagai lading bisnis tanpa bersandar pada hakikat jilbab itu sendiri. Pendapat yang mengatakan setiap muslimah yang mengenakan jilbab bertambah anggun tidaklah salah namun dengan hadirnya pendapat tersebut maka bermunculanlah mode jilbab yang sepertinya hanya jilbab dalam artian bahasanya, yakni penutup kepala. Lalu jika demikian apa bedanya jilbab dengan rambut palsu atau yang lebih dikenal dengan nama WIG. Toh, sama-sama penutup kepala yang juga berfungsi menutupi rambut asli.
Fenomena jilbab yang lagi trend ini memberikan efek positif setidaknya dengan munculnya variant mode jilbab maka semakin banyak para muslimah yang berkenan mengenakan jilbab. Di samping itu juga, hal itu juga dapat menjadi batu loncatan yang baik untuk menjadi muslimah yang baik. Diharapkan seiring dengan penggunaan jilbab yang rutin maka para muslimah dapat merasakan kenyamanan dalam berbusana muslimah. Jadi intinya tak ada yang salah dengan trend jilbab ini, bukan?
Eits….tunggu dulu jika harus ditelaah lebih lanjut, hal ini juga dapat berefek buruk jika trend jilbab ini sudah tidak booming lagi. Bukankah bagi mereka para wanita fashionable tentu akan tetap mengikuti arus modernisme dari perkembangan mode dalam berbusana dan sangat mungkin jilbab kembali tidak dikenakan dalam berbusana. Na’udzubillah
Lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai seorang muslimah yang memang telah berikrar untuk selalu berbusana muslimah dengan jilbab yang selalu terjulur?
Jawabannya sederhana setiap muslimah hendaklah mengingatkan muslimah lainnya. Bukankah satu diantara kita sesama muslimah adalah saudara.
Namun, apakah cukup dengan saling mengingatkan?
Tentu tidak, sebagai muslimah yang cerdas kita harus mencari solusi akan gejolak trend jilbab ini. Jangan sampai trend jilbab berhenti sampai di sini dan para muslimah lain sudah bersiap dengan busana lainnya yang mungkin akan sangat extreme. Na’udzubillah
Nah, kita para muslimah cerdas harus mulai melancarkan aksi inovatif dengan menciptakan karya-karya yang tentunya modis dan berakselerasi fantastis. Setiap muslimah tentu menginginkan jika mampu menjadi pencipta dari karya trend jilbab yang pada akhirnya mampu menjadi pesaing diantara ribuan mode jilbab atau busana lainnya. Diharapkan inovasi kreatif yang akan diwujudkan adalah produk jilbab modis, elegant, dan sesuai dengan apa yang seharusnya para  muslimah kenakan serta berlandaskan pada Ayattullah. InsyaAllah….
Amin ya Rabb…
Keep Spirit and Be An Innovative Muslimah!!!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar